Sunday, December 22, 2024

Pengalaman Kuliner Manado di Saung Immanuel : Bubur Tinutuannya Enak!

[ad_1]

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta Pusat, saat langit masih terang, sebuah pesan dari seorang teman menggelitik pikiran saya, “Ingat ya, yang viral belum tentu enak.” Satu kalimat singkat itu menjadi pertimbangan pertama ketika saya berada di persimpangan, di depan Gereja Immanuel.

Kata-kata itu pun menjadi lapisan pertama yang menjaga kewaspadaanku ketika menyusuri dunia konten kuliner yang penuh dengan popularitas yang sementara.

Dikelilingi oleh keheningan yang hampir sakral, saya merasa seolah-olah diundang untuk merenung sejenak sebelum memutuskan tempat makan siang. Tiga warung makan berseliweran di sekitar sana, salah satunya mencuat di media sosial dengan kata-kata “lagi yang viral” di TikTok.

Dengan hati yang mantap, saya akhirnya memilih untuk mencoba Saung Immanuel, sebuah tempat yang menawarkan masakan khas Manado. Langkah ini pun menjadi pertama kalinya bagi saya untuk menjejakan kaki di warung makan Manado.

Saat Mencicipi Kelezatan di Saung Immanuel

Sesampainya di sana, suasana warung terasa seperti prasmanan, dengan beragam hidangan yang menarik dihadirkan di depan mata.

Mulai dari RW (daging anjing) hingga B2 (daging babi), serta berbagai pilihan sayuran seperti tumis bunga pepaya dan Bubur Tinutuan, semuanya terpajang menunggu untuk dinikmati.

Dengan kursi yang sederhana, warung ini tampaknya menarik minat orang-orang yang baru saja selesai beribadah di Gereja. Saya memilih duduk di bawah rindangnya pohon sambil memandang gedung megah Pertamina di kejauhan.

Petualangan Rasa yang Memikat

Pilihan makan siang jatuh pada Nasi Babi Kecap. Dengan harga 50 ribu rupiah per porsi, nasi tersebut disajikan dengan jumlah daging babi yang melimpah dan cita rasa gurih yang meresap sempurna. Meskipun beberapa bagian dari daging tercium aroma yang agak tajam, namun rasanya tak tertandingi.

Setelah puas menikmati hidangan utama, perutku masih meminta lebih. Tertarik untuk mencoba Bubur Tinutuan yang berisi campuran bayam, labu kuning, dan jagung.

Bubur tersebut mungkin terlihat seperti bubur pada umumnya, namun kehadiran aroma kemangi dan campuran jagung manis memberikan sentuhan khas yang membuatnya berbeda. Ditambah dengan tambahan Roa pedas, membuatnya menjadi hidangan yang segar dan menggugah selera.

Lezatnya Saung Immanuel

Menurutku, Saung Immanuel layak untuk diperhitungkan bagi teman-teman yang ingin mencicipi hidangan khas Batak Karo BPK.

Dengan pengalaman yang memuaskan dan hidangan yang lezat, tempat ini menjadi salah satu opsi yang patut dipertimbangkan ketika mencari makan siang di tengah hiruk-pikuk ibu kota.

Mencicipi hidangan-hidangan khas Manado di sana bukan hanya tentang memuaskan perut, tetapi juga tentang menjelajahi keunikan dan keaslian kuliner Indonesia yang tak ternilai. Jadi, jika kalian sedang berada di sekitar Jakarta Pusat, jangan ragu untuk meluangkan waktu sejenak dan menikmati petualangan kuliner di Saung Immanuel.

Lokasi: Halaman parkir luar Gereja Immanuel, Jakarta Pusat

[ad_2]

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles